Tahukah Anda Penyakit Diare Non Spesifik ?

Penyakit Diare masih menjadi masalah kesehatan yang paling banyak terjadi di masyarakat kita, tentu hal ini erat kaitannya dengan faktor masih kurangnya kesadaran tentang kebersihan baik itu kebersihan perorangan  maupun kebersihan lingkungan.
Ingin tahu lebih lanjut tentang diare nonspesifik ? silahkan lanjtkan membaca artikel dibawah ini.

Tahukah Anda Penyakit Diare Non Spesifik ? - Diare adalah keadaan buang-buang air dengan banyak cairan dan merupakan gejala dari penyakit-penyakit tertentu atau gangguan lain.
Diare akut adalah buang air besar/lembek/cair konsistensinya encer, lebih sering dari biasanya disertai berlendir, bau amis, berbusa bahkan dapat berupa air saja yang frekwensinya lebih sering dari biasanya.
Diare nonspesifik adalah diare yang bukan disebabkan oleh kuman khusus maupun parasit.


Apa penyebab diare Nonspesifik ?

Penyebabnya adalah virus, makanan yang mera**sang atau yang tercemar toksin, gangguan pencernaan dan sebagainya.

Gambaran Klinis
  • Demam yang sering menyertai penyakit ini memperberat dehidrasi, gejala dehidrasi tidak akan terlihat sampai kehilangan cairan mencapai 4-5% berat badan.
  • Gejalan dan tanda dehidrasi antara lain :
  1. Rasa haus, mulut dan bibir kering.
  2. Menurunnya turgor kulit.
  3. Menurunya berat badan, hipotensi, lemah otot.
  4. Sesak napas, gelisah.
  5. mata cekung, air mata tidak ada.
  6. Ubun-ubun besar cekung pada bayi.
  7. Oliguria kemudian anuria.
  8. Menurunnya kesadaran, mengantuk.
  • Bila kekurangan cairan mencapai 10% atau lebih penderita jatuh dalam dehidrasi berat dan bila berlanjut dapat terjadi syok dan kematian.
Diagnosis 

Ditentukan dari gejala buang air besar berulang kali lebih sering dari biasanya dengan konsistensinya yang lembek dan cair.

Pengobatan
  • WHO telah menetapkan 4 prinsip utama dalam penanggulangan diare akut, diantaranya :
  1. Pemberian cairan, berupa upaya rehidrasi oral ( URO ) untuk mencegah maupaun mengobati dehidrasi.
  2. Melanjutkan pemberian makanan seperti biasa, terutama ASI, selama diare dan dalam masa penyembuhan.
  3. Tidak menggunakan antidiare, sementara antibiotik maupun antimikroba hanya untuk kasus tersangka kolera, disentri, atau terbukti giardiasis atau amubiasis.
  4. Pemberian petunjuk yang efektif bagi ibu dan anak serta keluarganya tentang upaya rehidrasi oral dirumah, tanda-tanda untuk merujuk dan mencegah diare di masa yang akan datang.
  • Dasar pengobatan diare akut adalah rehidrasi dan memperbaiki keseimbangan cairan dan elektrolit.
Terapi pada penderita diare tanpa dehidrasi ( Terapi A )
  • Berikan cairan ( air tajin, larutan gula garam, oralit ) sebanyak yang diinginkan hingga diare stop, sebagai petunjuk berikan setiap habis BAB.
Anak < 1 tahun  : 50 - 100 ml
Anak 1 - 4 thn   : 100 - 200 ml.
Anak > 5 thn     : 200 - 300 ml.
Dewasa            : 300 - 400 ml.
  • Meneruskan pemberian makanan atau ASI bagi bayi.
Terapi pada penderita diare dengan dehidrasi ringan( Terapi B )
  • Oralit diberikan 75 ml/kg BB dalam 3 jam, jangan dengan botol.
  • Jika anak muntah ( karena pemberian cairan terlalu cepat ), tunggu 5-10 menit lalu ulangi lagi, dengan pemberian lebih lambat ( satu sendok setiap 2-3 menit ).
Terapi penderita diare dengan dehidrasi berat ( Terapi C )
  • Diberikan cairan parenteral ( Infus ) dengan ringer laktat 100 ml yang terbagi dalam beberapa waktu.
  • Setiap 1-2 jam pasien diperiksa ulang, jika dehidrasi tidak membaik tetesan dipercepat.setelah 6 jam ( bayi ) atau tiga jam ( pasien lebih tua ) pasien kembali diperiksa.
Referensi : Dari berbagai sumber

0 Response to "Tahukah Anda Penyakit Diare Non Spesifik ?"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel